Wednesday, March 18, 2015

Run For Leprosy 2015 - TFI

Hello!
Saya adalah seorang mahasiswa Bina Nusantara semester 2. Saya adalah salah satu pelari dari Run for Leprosy 2015 yang diadakan di Alam Sutera, 15 Maret 2015 yang lalu. Di dalam tulisan ini saya ingin berbagi cerita, kesan dan pesan saya dari Run for Leprosy.

Saya mengikuti program ini ketika salah satu teman saya mengajak saya. Charity untuk orang penyakit kusta. Saya merasa ini adalah kesempatan bagus untuk menolong mereka, hanya dengan mengikuti program Run for Leprosy ini dan juga saya dapat pengalaman yang baik dalam hidup saya.



Saya memilih untuk lari jarak 5km dengan rute dari Binus Alam Sutera Main Campus (ASM), menuju KFC Alam Sutera kemudian kembali lagi ke Binus ASM. Saya berlari dengan teman - teman saya, terkadang juga saya berhenti lari dan mengistirahatkan kaki saya agar bisa melewati finish line tanpa cedera. Sebelum mulai, saya melihat Run for Leprosy ini menyiapkan seorang penari zumba sebagai pemanasan, sehingga kemungkinan cedera lebih minim. sekitar jam 06.00 pagi, para pelari 10km sudah start. disana saya bersorak karena saya ingin menyemangati mereka yang berlari 2x lipat daripada saya. 30 menit kemudian, semua pelari 5km mulai menghitung mundur dari 5, 4, 3, 2, 1 dan kemudian saya mendengar suara lengkingan, tanda Run for Leprosy 5km sudah mulai. disana saya sangat bersemangat.

awalnya saya dan teman - teman saya hanya berlarian kecil, dan kemudian saat kami merasa capai, kami hanya berjalan cepat. tetapi maupun berlari atau jalan cepat, tetap saja saya merasa senang dan semangat karena sangat jarang melihat banyak orang berjalan bersamaan di jalan yang besar, dengan menggunakan baju dan tas yang sama, dan didukung dengan Car Free day maka jalan tersebut benar - benar digunakan untuk pelari, dan hal tersebut membuat saya merasakan pengalaman pertama kali seperti itu.

setiap kilometer terdapat pembagian air mineral dan minuman kelapa. ketika sampai di titik tersebut, saya merasa sangat lega karena saya juga mulai merasa capai dan butuh minuman. kemudian volunteer yang memberi minum menyemangati para pelari, disana saya juga merasa semakin bersemangat untuk sampai di garis finish.

Saat sampai di garis finish, ada beberapa volunteer yang menyemangati kami dan memberikan kami medali. dengan senang saya memakainya dan kemudian berkumpul bersama teman saya yang lainnya. Hari itu terasa sangat cepat karena Run for Leprosy merupakan pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan.

Saya harap masih ada kegiatan charity yang menyenangkan seperti Run for Leprosy. Tetapi ada sesuatu yang agak mengecewakan, yaitu ketika berlari, saya mulai melihat beberapa kendaraan lewat. Car free day selesai jam 09.00 dan waktu itu masih menunjukkan 07.00. Tidak lama kemudian jalan pun dibagi menjadi dua, yaitu untuk kendaraan dan pelari. Hal tersebut membuat para pelari kurang nyaman. Saya harap Car free day tersebut benar - benar dijalankan selama para pelari masih di jalan.

Ketika membaca tulisan saya, mungkin ada yang bertanya "Apa itu Run for Leprosy? Untuk apa kita melakukan charity dalam program ini?"

Saya tidak tahu terlalu banyak tentang penyakit Leprosy / Kusta, tetapi yang saya tahu penyakit tersebut adalah penyakit kulit yang menular yang disebabkan oleh bakteri leprae. Jikat sudah terkena kusta, mulai timbul bercak pada si penyakit. awalnya bercak berwarna putih, kemudian seiring waktu akan berubah menjadi merah. Sulit untuk sembuh dari penyakit ini, butuh sistem kekebalan tubuh yang cukup baik, sehingga membuat penderita kusta semakin banyak dan mereka membutuhkan bantuan.

Saya rasa dengan memberikan charity seperti Run For Leprosy merupakan komitmen yang sangat baik bagi orang yang simpati terhadap si penderita. Mereka membutuhkan dana untuk hidup mereka dan membeli obat agar bisa sembuh. Saya sangat salut terhadap penderita kusta, karena mereka masih memiliki semangat hidup walaupun mereka tidak dapat bersosialisasi dengan bebas dan dengan rasa sakit yang di derita mereka.

Saran dari saya, ketika bertemu penderita kusta, jangan terlalu menarik diri. Anda harus tetap menjaga diri, tetapi jangan terlalu takut untuk bersosialisasi dengan mereka. Mereka juga manusia, mereka juga makhluk sosial sehingga jangan memusuhi mereka. Kita juga dapat membantu mereka dengan cara melakukan sumbangan. Kita harus lebih menjaga diri kita dan kesehatan kita agar meminimalisirkan penderita kusta.

Sekian dari sedikit cerita yang ingin saya bagikan dengan para pembaca, semoga para pembaca mendapatkan pencerahan dari apa yang saya tulis ini. Jika ada tutur kata yang salah, harap dimaklumi.

- Ria Lukita.

No comments:

Post a Comment